Bengkulu Utara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Utara, kamis (25/6/2020) pagi, menggelar acara rembuk Stunting aksi percepatan penurunan Stunting Terintegrasi Kabupaten Bengkulu Utara, di ruang rapat Setdakab. Yang dibuka oleh Wakil Bupati (Wabup) Bengkulu Utara Arie Septia Adinata, SE. M.AP.
Disampaikan oleh Wabup, bahwasanya hingga saat ini, Pemkab Bengkulu Utata masih terus bekerja keras dalam mengatasi masalah kekurangan gizi, yang menjadi penyebab terjadinya beberapa faktor kesehatan, baik terhadap ibu maupun si bayi.
Untuk permasalahan Stunting, terang Wabup lagi, Pemkab Bengkulu Utara berhasil menurunkan angka Stunting sebesar 10,5% di tahun 2020.
‘’Tentunya penurunan angka Stunting. Tak lepas dari kerja keras kita berasama, yang tentunya layak untuk di berikan apresiasi.” Ujarnya.
Dilain pihak, Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Utara Samsul Ma’arif, SKM, M.Kes menyampaikan bahwansanya di tahun ini Kabupaten Bengkulu Utara masih masuk dalam lokus stanting di Indonesia.
Yang mana, imbuhnya, terdapat delapan aksi dalam penurunan angka stunting. Diantaranya, yang kita lakukan hari ini merupakan aksi ketiga yaitu rembuk stunting yang di awali dari pendataan dan inventarisasi data-data capaian yang angkanya sudah dibawah angka nasional. Untuk tingkat Provinsi Bengkulu sendiri, Bengkulu Utara mendapatkan peringkat kesatu penurunan angka stunting.
Turut hadir Para Asisten, Kepala OPD, Anggota DPRD, Para Camat, Para Kades, Dalam lokus stanting dilakukan melalui vicon yang juga di hadiri oleh staf wapres, mendagri, beberapa kecamatan, kepala desa dan kepala puskesmas.
Kesempatan tersebut, Wakil Bupati Bengkulu Utara Juga menyerahkan piagam penghargaan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara atas pelaksanaan konvergensi dalam upaya percepatan penanganan stunting kepada tiga Kecamatan Hulu Palik, Padang Jaya dan Kecamatan Ulok Kupai. (MCBU)
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Berikan Komentar