Bengkulu Utara, LIBE – Sempat mencuat adanya dugaan tunggakan pembayaran iuran asosiasi oleh Management Universitas Ratu Samban (Unras) dalam kurun hampir empat tahun lamanya. Kali ini, salah satu bangunan gedung Unras yang di duga terbengkalai kembali menjadi sorotan oleh publik.
Pantauan media Liputanbengkulu.com, salah satu bangunan gedung yang bertuliskan Klinik Pratama Ratu Samban yang baru saja dilakukan perehaban tak jauh dari gedung Utama Unras, terlihat terbengkalai, tanpa nampak adanya aktivitas sesuai peruntukan layaknya tulisan yang terpampang di atas bangunan.
Bangunan gedung yang pernah difungsikan sebagai kantor Yayasan Ratu Samban tersebut, di bagian halaman, kondisinya saat ini telah di penuhi oleh rerumputan yang semakin tinggi menjuntai.
Iskandar Kasim, salah satu pendiri Unras kepada awak media mengatakan prihatin akan kondisi Unras yang saat ini semakin memburuk. Terlebih akan permasalahan administrasi yang tentunya dapat berimbas pada alumni dan mahasiswa Unras itu sendiri.
“Ketimbang membenahi bangunan yang belum jelas peruntukan, lebih baik uang yang ada di gunakan untuk mengurusi urusan administrasi, yang jelas-jelas lebih bermanfaat, khusus bagi mahasiswa Unras itu sendiri.” Ujarnya, sabtu (27/6/2020) di kediaman pribadinya.
Keprihatinan pun turut disampaikanya, manakala salah satu Aset milik Unras yang terletak di Desa Bukit Makmur D6 di jual oleh pengurus, hingga telah berpindah tangan kepada pihak lainya dengan harha jual kurang lebih senilai milyaran rupiah. Yang hingga saat ini, belum diketahui untuk apa peruntukan dari uang hasil penjualan aset tersebut.
Belum di ketahui secara pasti akan fungsi, serta adanya dugaan kesengajaan terbengkalainy bangunan milik Unras bertuliskan Klinik Pratama Ratu Samban, hingga peruntukan uang hasil penjualan aset Unras di Desa Bukit Makmur D6. Pihak Rektorat, maupun Plt Rektor hingga Ketua Yayasan, belum dimintai keterangan hingga berita ini diterbitkan. (JM)
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Berikan Komentar