Bengkulu Utara, LIBE – Masyarakat Desa Tebing Kaning Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, kamis (15/10/2020) dihebohkan dengan kabar salah satu warganya yang diduga meninggal akibat Covid-19. Mobil ambulance pembawa jenazah ditahan.
Adanya dugaan Covid pasien dengan gejala diabetes sebelum dirujuk ke RS M. Yunus oleh pihak keluarga ini, membuat resah pihak keluarga dan warga desa setempat.
Pasalnya, kematian korban yang diduga akibat terjangkit Covid-19. Tidak memenuhi SOP layaknya pasien yang meninggal akibat covid saat jenazah dibawa dari RS. m. Yunus menuju pemakaman.
Adapun penyebutan Jenazah meninggal akibat Covid-19 oleh dokter RS. M. Yunus ini, di ungkapkan oleh Yatno, salah satu warga yang ikut dalam iring-iringan jenazah menuju tempat pemakaman Desa Tebing Kaning.
“Katanya meninggal akibat covid, tapi setibanya di lokasi pemakaman, ternyata yang ikut dalam rombongan hanya sopir pembawa ambulance. Apa ia sopir itu sanggup membawa peti jenazah seorang diri. Dan ini tentunya menjadi pertanyaan. Apakah betul jenazah meninggal akibat covid ?.” Sesal Yanto, serta warga desa setempat.
Turut disampaikanya, Jenazah yang diketahui bernama Tedy (30) awalnya saat dirujuk ke RS M. Yunus mengidap penyakit Diabetes dan Ginjal.
“Kalo emang ia meninggal akibat Covid, kenapa saat membawa jenazah tidak di ikuti oleh Tim medis lainya.” Tandasnya.
Terpisah, Kades Tebing Kaning Hamdani yang turut dikonfirmasi membenarkan jika ambulance yang membawa jenazah tidak diikuti oleh Tim Medis dari RS. M. Yunus. Hanya ada sopir ambulance yang menggunakan APD lengkap.
“Dan itu sangat kita sayangkan.” Ungkapnya.
Data dihimpun, jenazah korban dikuburkan secara normal tanpa menggunakan peti, layak pemakaman jenzah pada umumnya.
Untuk menghindari aksi massa, kendaraan ambulance berserta sopir pembawa jenazah diamankan ke Mapolres Bengkulu Utara oleh pihak kepolisian setempat. (JM)
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Berikan Komentar