Bengkulu, LIBE – ‘Ustad Ngicu’ menjadi kisah pilu yang dialami oleh Helmi Hasan, Calon Gubernur Bengkulu dimassa kampanye dan bertatap muka bersama masyarakat.
Cuit itu (Ustad Ngicu -red) dilontarkan oleh seorang Pengawas Kecamatan (Panwascam) saat dirinya tengah melangsungkan kampanye di Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang belum lama ini.
Peristiwa pedih itu, tak serta merta menjadikan seorang Helmi Hasan Walikota Bengkulu yang tengah mengambil Cuti Kampanye ini murka, hingga meluapkan emosi.
Namun, dirinya malah meredamkan emosi Tim dan pendukungnya yang telah tersulut emosi.
Niatan Tim, Kuasa Hukum dan pendukung yang ingin membawa perkara tersebut ke ranah hukum.
“Saya sudah biasa dicaci maki. Tak perlu hiraukan penilaian manusia. Toh Oknum Panwascam itu juga sudah minta maaf. Jadi untuk apa diperpanjang lagi hingga kejalur hukum.” Ujarnya mendinginkan para pendukung saat dimintai keterangan awak media.
Selain memaafkan, Helmi Hasan pun mengajak para pendukung untuk mendoakan agar Oknum Panwascam selalu sehat walafiat hidup makmur, panjang umur dan sejahtera.
“Maafkan saja, bukankah memaafkan jauh lebih baik. Kita doakan yang terbaik untuk keseluruhan jajaran Bawaslu selalu sehat.” Ajaknya.
Turut disampaikan oleh Helmi Hasan, calon gubernur Bengkulu no urut 1 yang berpasangan dengam Muslihan DS ini, bahwasanya Pilkada bukanlah ajang memperebutkan kekuasaan.
“Pilkada hendaknya menjadi ajang mencari ridho allah. Bukan ajang memperebutkan kekuasaan.” Tutupnya. (JM)
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Berikan Komentar